Kamis, 10 Mei 2012

Pesan Paus pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46


Pesan Paus pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46

 Pesan Bapa Suci Benediktus XVI
untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46 
Keheningan dan Kata: Jalan Evangelisasi
20 Mei 2012

Saudara dan Saudariku yang terkasih,

Menjelang hari Komunikasi Sedunia tahun 2012, saya ingin berbagi dengan anda beberapa permenungan tentang salah satu aspek dari proses komunikasi manusia yang meskipun penting, sering diabaikan, dan kini tampaknya sangat perlu untuk diingat. Ini menyangkut hubungan antara keheningan dan kata: dua aspek komunikasi yang perlu dipertahankan agar tetap berimbang, untuk diterapkan  secara bergantian dan diintegrasikan satu sama lain jika ingin mencapai dialog yang otentik dan hubungan kedekatan yang mendalam di antara manusia. Ketika kata dan keheningan terpisah satu dengan yang lain, komunikasi menjadi putus entah karena keterpisahan itu menimbulkan kebingungan atau  karena, sebaliknya, menciptakan suasana dingin. Namun apabila mereka saling melengkapi, komunikasi memperoleh nilai dan makna.

Rabu, 09 Mei 2012

Menjadi Orang Indonesia


Menjadi orang Indonesia: Pemindahan anak dari Timor Timur[1]
Oleh Dr Helene van Klinken

Biliki
Ketika pemboman oleh tentara Indonesia diintensifikasikan pada tanun 1977, Biliki bersama keluarganya dan penduduk desa yang lain mengungsi ke hutan. Setahun kemudian rakyat dipaksa menyerah. Mereka ditempatkan di kamp konsentrasi di Ainaro. Di situlah seorang perwira Kopassus melihat Biliki dan memutuskan untuk membawa dia ke Indonesia. Tentara itu memberi Biliki makanan dan pakaian. Dia memberitahu orangtua Biliki bahwa dia akan membawa anaknya ke Indonesia dan mendidik dia di situ. Seperti tentara yang lain, dia hampir pasti mengatakan kepada orangtua Biliki bahwa mereka tidak akan mampu mendidik dan merawat anaknya dengan baik, dan menyinggung kepada hal bahwa akibat dari perlawanan mereka terhadap Indonesia akan menyulitkan masa depan anaknya dan kemungkinannya mendapatkan pendidikan. Tentara itu memberi orangtuanya Biliki seekor kuda, sekantong beras dan sedikit uang (Rp60,000). Sebelum berangkat dia memberi tugas menjaga Biliki kepada seorang anggota Hansip, dan orangtua Biliki takut mengambil Biliki atau minta dia dikebalikan. Ketika masa tugasnya selesai tentara itu membawa Biliki dari Ainaro dengan helikopter. Biliki masih ingat bagaimana dia dan anggota keluarga yang lain berteriak dan menanggis pada saat dia dimasukkan helikopter. Biliki pada saat itu kira-kira berumur tujuh tahun.

Rabu, 02 Mei 2012

SG & PAG, Penumpang Gelap RUUK Yogyakarta

oleh George Junus Aditjondro

Wacana perdebatan soal keistimewaan Yogyakarta terlalu terfokus pada penentuan siapa yang berhak menjadi Gubernur dan Wakilnya.

 Wacana  itu terlalu sempit, sebab yang lebih menentukan watak feodal DIY, adalah keberadaan jutaan hektar tanah-tanah kerajaan di provinsi ini, yang dikenal dengan sebutan Sultanaat Gronden (SG) dan  Pakualamanaat Gronden (PAG).

Aksi-Aksi Massa Para Loyalis Keraton Yogyakarta

          Aksi-aksi massa  seperti yang dilakukan terhadap  GJA, 2 Desember lalu, bukanlah satu-satunya aksi premanisme yang telah terjadi di wilayah DIY tahun-tahun belakangan ini. Aksi-aksi massa itu umumnya dilakukan terhadap fihak yang menentang, atau dicurigai menentang kebijakan Keraton.

Cendeliawan sebagai sasaran:

Akhir tahun 2010, tepatnya tanggal 23 Desember 2010, mantan Rektor UGM,  Ichlasul Amal yang menjadi sasaran.  Tanggal 23 Desember 2010, rumah Prof. Amal di jalan Pandeansori I No. 5 di daerah Condongcatur, Depok, Sleman didemo oleh puluhan warga yang menamakan dirinya Kawulo Ngayogyakarta. Demo itu, menurut M. Ariesman Hendrosuseno, jurubicara kelompok itu, dilakukan karena mereka tidak terima ucapan sang Profesor, yang mengecam cara-cara kampanye kelompok pro-penetapan yang dianggapnya mirip cara-cara mobilisasi massa yang dulu dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) (Tempo Interaktif, Kamis, 23 Desember 2010).

 Petani Sebagai Sasaran:

Kronologi Kriminalisasi Humor di DYI

Prolog:
24 Sept.  2011. Sejumlah mahasiswa Forum Peduli Keadilan (FPK) mogok makan untuk mendukung perjuangan kaum tani lahan pasir Kulon Progon melawan tambang pasir milik kongsi 70 : 30 % antara Indomines Ltd dari Australia dengan PT Jogya Magasa Mining, di mana Gusti Kanjeng Ratu (KGR) Pembayun, putri sulung Sri Sultan Hamengkubuwono X dan pamannya, GBPH Joyokusumo menjadi Komisaris, sementara Direktur Utama dipegang oleh BRM Hario Seno dari Puri Pakualaman (70% + 30%) di depan DPRD DIY.

30 Nov. 2011: Sejumlah ornop di Yogyakarta, di antaranya CSDS (Center for Social Democratic Studies), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Komisariat Universitas Gadjah Mada (UGM), Rukun Tani Indonesia, Sekolah Politik Bersama, Keistimewaan Demokratis menyelenggarakan seminar dengan topik “Membedah Status SG [Sultanaat Gronden) dan PAG (Pakualamanaat Gronden ) dalam Keistimewaan Yogyakarta” di Auditorium  Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Seminar menampilkan tiga pembicara, yakni Ahmad Nashih Luthfi dari STPN (Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional), M. Widodo dari Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) dari Kulonprogo, dan George Junus Aditjondro, dosen Program Studi Ilmu, Religi dan Budaya (IRB) Universitas Sanata Dharma.

Senin, 30 April 2012

Memotong Lengan - Lengan Gurita

Oleh George Junus Aditjondro
(Dosen Ilmu, Religi & Budaya, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta)

Tujuan Menulis Dua Buku Terakhir:

          Tujuan penulisan dua buku saya tentang korupsi kepresidenan SBY,  Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century, dan Cikeas Kian Menggurita , yang akan diterbitkan oleh Galangpress, ada dua. Pertama, memberikan pendidikan politik tentang hak-hak warga negara untuk mencegah akumulasi kekuasaan ekonomi dan politik penguasa di seputar Kepala Negara. Termasuk di situ adalah pendidikan politik untuk tidak hanya terpaku pada  figur, melainkan  konfigurasi  politik yang mempengaruhi pergantian pucuk pimpinan politik di negara kita.  

             Kedua, meletakkan dasar untuk spesialisasi sosiologi korupsi, khususnya korupsi kepresidenan, yang penulis rintis sejak menulis buku tentang akumulasi kekayaan keluarga Soeharto dan Habibie ( 2003), disusul dengan Korupsi Kepresidenan: Reproduksi Oligarki Berkaki Tiga, Istana, Tangsi, dan Partai Penguasa (LkiS,  2006). 

Jumat, 20 April 2012

Media, alat perjuangan


Akses ke media komunikasi adalah isu yang dibicarakan oleh Mahasiswa Katolik Cendrawasi di Sulawesi Utara. Mahasiswa Katolik Cendrawasi merupakan sebuah organisasi mahasiswa Papua. MKC bekerja sama dengan JPIC MSC Indonesia dan LSM lain di tingkat lokal, nasional dan international untuk kaderisasi mahasiswa Papua.

 JUMAT, 6 April 2012, Mahasiswa Katolik Cendrawasi Sulawesi Utara (MKC Sulut) bikin pelatihan jurnalisme dan advokasi media kepada mahasiswa-mahasiswi Papua di Asrama Mahasiswa Papua “Kamasan”, Kota Tomohon – Sulawesi Utara. “Pelatihan ini sebagai bentuk gerakan pemberdayaan dan penguatan ketrampilan jurnalistik dan advokasi untuk mahasiswa Papua yang sedang belajar di beberapa perguruan tinggi di Sulawesi Utara”, tegas Yanuarius Lagoan, Ketua MKC Sulawesi Utara.