Rabu, 25 September 2013

Mata Marind Anim

Suku Marind terperangkap dalam konflik atas pencaplokan tanah leluhur mereka, yang diambil oleh Pemerintah Indonesia untuk program MIFEE. Kebudayaan, dan nilai-nilai adat Marind dan manusia Marind terabaikan. Namun, Leonardus Moiwend bersama kawan-kawannya membangun gerakan progresif untuk berjuang dan memperbaiki  keadaan masyarakat adat Marind.


Seorang Bapak dari Kampung Yowid, Distrik Tubang - Merauke


Ibu-ibu di Kampung Bibikem, Distrik Ilwayap, Merauke


Ibu dan anak di Kampung Dodalim, Distrik Tubang - Merauke


Seorang anak di Kampung Dodalim, Distrik Tubang - Merauke


Seorang ibu di Kampung Poepe, Distrik Nguti, Merauke.












Ketika program MIFEE diluncurkan di Merauke, orang Marind hidup dalam ketakutan. Karena Kebijakan Pemerintah Kabupaten Merauke tak melindungi hak-hak mereka sebagai warga masyarakat adat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar