oleh Ignasius J.J. Fatubun
Kemiskinan yang ku
lalui
Mengedapkanku
ke dalam bongkah keras
Menuntut kepastian
nasib
Ke mana jejakkan kaki
“ntuk melangkah
Keindahan mampu
dipandang
Namun
tak bisa diraih
Dan,
langkahku terantuk
bercabang fikirku
resahkan hati
kecemasanku mendera
kemana tanganku
berpegang
seringku menangis tak
berair
dalam nurani mencari
jawab
Pada siapa aku harus
mengadu
Hingga
di mana tempat perteduhanku
Segalanya tak dapat
ku mengerti
Dalam makna penuh
arti
Mungkin esok lusa
atau nanti
Pada suatu masa
Catatan: Puisi ini dikutip dari buku
Nyanyian Senja
Di Tepian Papua, sebuah karya perdana dari Ignatius J.J. Fatubun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar