Jumat, 17 April 2015

RESAH PAPUA


oleh Ignasius J.J. Fatubun
Kemiskinan yang ku lalui
Mengedapkanku ke dalam bongkah keras
Menuntut kepastian nasib

Ke mana jejakkan kaki “ntuk melangkah
Keindahan mampu dipandang
Namun tak bisa diraih

Dan,
langkahku terantuk
bercabang fikirku
resahkan hati
kecemasanku mendera

kemana tanganku berpegang
seringku menangis tak berair
dalam nurani mencari jawab

Pada siapa aku harus mengadu
Hingga di mana tempat perteduhanku
Segalanya tak dapat ku mengerti
Dalam makna penuh arti

Mungkin esok lusa atau nanti
Pada suatu masa 

Catatan: Puisi ini dikutip dari buku Nyanyian Senja Di Tepian Papua, sebuah karya perdana dari  Ignatius J.J. Fatubun  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar